Kecamatan petir telah berdiri sejak
zaman belanda dengan jumlah desa yang cukup banyak yaitu berjumlah 22 desa
dengan luas wilayah sampai dengan kampung gardu sebuah desa yang berbatasan
langsung dengan kabupaten lebak dengan Camat yang pertama kali memipin bernama
pak Ronggo yang langsung ditunjuk dari Kabupaten. Setelah pak Ronggo selesai
menjabat sebagai Camat di Kecamatan Petir barulah digantikan dengan para
pribumi yang umumnya ialah para kiyai (ulama) menjadi camat di kecamatan petir
salah satunya bernama K.H. Kabier, K.H. Mukri dan K.H. Ibrahim. Barulah setelah
itu Kecamatan Petir di Pecah Menjadi 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Petir dan
Kecamatan Tunjung Teja. Kecamatan petir juga di kenal dengan daerah pendidikan
dikarnakan banyak sekali lembaga pendidikan mulai dari pendidikan Formal dan
pendidikan non formal oleh karena itu tidak heran kecamatan petir disebut
dengan daerah Pendidikan.